BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi turut mendorong terciptanya alat
pengirim dan penerima informasi yang mempunyai cara kerja dengan mengirim atau
menerima gelombang. Tanpa disadari setiap makhluk hidup di bumi ini hidup dalam
lautan gelombang. Sinar matahari, sinar kosmis yang setiap saat menghujani
bumi, suara bising di jalan, sampai gelombang radio dari seluruh pemancar di
seluruh dunia, berkelebatan tak henti – hentinya di sekitar makhluk hidup di
bumi ini. Sayangnya hanya sedikit gelombang yang dapat terlihat oleh mata
manusia secara langsung.
Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara
perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta
ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran. Peristiwa yang berkaitan
dengan musik lainnya seperti Anda senang menonton konser. Ada kalanya Anda
ketakutan terhadap bunyi, misalnya suara ledakan, pertir, dan sebagainya.
Beberapa fenomena bunyi sering muncul pertanyaan-pertanyaan, misalnya,
apakah bunyi terdengar paling bagus di ruang hampa? Di samping itu, kalau kita
perhatikan di gedung-gedung bioskop atau pada gedung konser, mengapa pada
gedung tersebut dipasang peredam suara? Berkaitan dengan bunyi pula, mengapa
kelelawar terbang malam tanpa menabrak? Mengapa bunyi petir pada malam hari
terdengar lebih keras dari pada siang hari? Terhadap pertanyaan-pertanyaan
tersebut orang sering menanggapi sebagai berikut.
Kecepatan bunyi paling cepat adalah di ruang hampa karena tidak ada
penghalang sehingga bunyi bebas saja lewat. Demikian pula terhadap pendengaran
bunyi akan paling bagus pada ruang hampa karena tak ada penghalang.
Pada gedung konser sering dipasang alat peredam suara dengan tujuan suara
dari penyanyi agar merdu dan nyaring. Terhadap pertanyyan petir yang keras di
malam hari karena pada waktu malam hari tidak ada aktivitas, suasana menjadi
sepi sehingga kalau ada petir akan kedengaran sangat keras dibandingkan dengan
siang hari. Pikiran-pikiran atau tanggapan tersebut adalah miskonsepsi.
Secara lebih rinci, berikut disajikan konsep ilmiah, konsep-konsep
esensial dan strategis berkaitan dengan bunyi sebagai gelombang (Suwanto,
2008). Pikirkan sejenak tentang partikel-partikel dari mana udara dibuat. Di
mana partikel-partikel ini padat, tekanan udara bertambah, di mana
partikel-partikel jarang, tekanan berkurang.
Gejala yang disebarkan oleh perubahan tekanan ini disebut sebagai
gelombang suara. Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengan
gerakan seperti gelombang. Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik di
antara mana tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yang
dipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yang sama
dinamakan "gelombang suara", yang dinyatakan sebagai (m).
Gerakan gelombang transfer energi dari satu titik ke titik lainnya,
seringkali tanpa perpindahan tetap partikel medium-yaitu, dengan sedikit atau
tidak ada transportasi massal yang terkait. Salah satu jenis gelombang adalah
gelombang mekanik, yang menyebar melalui media di mana substansi media ini
cacat. Dengan mengetahui segala aspek gelombang, baik itu proses
pembentukannya, perambatannya, serta karakteristik gelombang suara, maka dengan
mudahnya kita bisa mengaplikasikan dan mengimplementasikan seluruh aspek dan
karaktersitik gelombang pada sistem akustik.
Akustik pasti akan selalu beriringan dengan gelombang, tanpa gelombang
akustik tidak bisa disebut akustik. Oleh karena itu, pengaruh gelombang sangat
berarti dan mempunyai manfaat yang luar biasa dalam perkembangan dunia
teknologi yang semakin mumpuni seperti sekarang ini. Selain itu, pengaruh
gelombang dalam pendukung teknologi sangat berpengaruh besar. Tidaklah lengkap
jika gelombang tidak dikaitkan dengan aspek teknologi. Oleh karena itu, sangat
penting dalam mempelajari dan memahami konsep dasar gelombang (Hakim, 2009).
1.2 Tujuan
-
Untuk mengetahui sejarah penemuan gelombang
akustik di masa lampau.
-
Mengetahui penggunaan gelombang akustik di masa
lampau.
-
Memahami mekanisme kerja gelombang dan
proses-proses terjadinya gelombang akustik.
-
Mengetahui kelebihan-kelebihan dan
kelemahan-kelemahan gelombang akustik.
1.3 Manfaat
-
Mampu mendeskripsikan konsep dasar gelombang
beserta segala aspek-aspeknya.
-
Mampu memahami karakteristik gelombang dan
sifat-sifat gelombang sebagai dasar dalam mempelajari akustik.
-
Mampu menjelaskan proses pembentukan gelombang,
kecepatan suara, dispersi, superposisi dua gelombang, intensitas suara, dan
tekanan suara.
-
Mampu mendeskripsikan gejala gelombang dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
METODE PENULISAN
2.1 Waktu
dan Tempat
Waktu: makalah ini dibuat
dari pukul 10:00 Wib – 14:00 Wib
Tempat: tempat pertama
yaitu di BATIK kemudian pindah ke PKM
2.2 Alat
dan Bahan
Alat:
Laptop, buku, pena, kamera
Bahan:
materi mengenai dasar – dasar akusitik
2.3 Cara
Kerja
- Membuat kesepakatan terlebih dahulu
dengan kelompok dimana dan kapan tugas akan dikerjakan.
- Membagi tugas perorangan.
- Mengumpulkan pendapat dan saran dari
tiap anggota untuk di jadikan latar belakang, tujuan dan manfaat makalah.
- Setelah materi dan pendapat
terkumpulkan sekretaris menulis hasil setiap materi yang didapat.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi
Akustik
Kata "akustik"
berasal dari kata Yunani ακουστικός (akoustikos), yang berarti "dari atau
untuk pendengaran, siap untuk mendengar" dan bahwa dari ἀκουστός
(akoustos), "dengar, terdengar", yang merupakan kata kerja ἀκούω
(akouo), "saya mendengar". Akustik adalah ilmu interdisipliner yang
berkaitan dengan studi dari semua gelombang mekanik dalam gas, cairan, dan
padatan termasuk getaran, USG, suara, dan infrasonik. Akustik sendiri memiliki
definisi sebagai teori gelombang suara dan perambatannya pada suatu medium.
Seorang ilmuwan yang bekerja di bidang akustik adalah acoustician sementara
seseorang yang bekerja di bidang teknologi akustik dapat disebut seorang
insinyur akustik. Penerapan akustik dapat dilihat di hampir semua aspek
masyarakat modern dengan yang paling jelas adalah industri audio.
Akustik kelautan
merupakan satu bidang kelautan yang mendeteksi target di kolom perairan dan
dasar perairan dengan menggunakan suara sebagai mediannya. Akustik kelautan
merupakan teori yang membahas tentang gelombang suara dan perambatannya dalam
suatu medium air laut.
Akustik dibagi menjadi
dua macam, yang pertama yaitu akustik pasif merupakan suatu aksi mendengarkan
gelombang suara yang datang dari berbagai objek pada kolom perairan, biasanya
suara yang diterima pada frekuensi tertentu ataupun frekuensi yang spesifik
untuk berbagai analisis.
Sedangkan akustik aktif memiliki arti
yaitu dapat mengukur jarak dari objek yang dideteksi dan ukuran relatifnya
dengan menghasilkan pulsa suara dan mengukur waktu tempuh dari pulsa tersebut
sejak dipancarkan sampai diterima kembali oleh alat serta dihitung berapa
amplitudo yang kembali. Akustik aktif memakai prinsip dasar SONAR untuk
pengukuran bawah air.
Metode akustik merupakan
proses-proses pendeteksian target di laut dengan mempertimbangkan proses-proses
perambatan suara, karakteristik suara, faktor lingkungan, dan kondisi target.
Kelebihan dari metode akustik ini, yaitu berkecepatan.tinggi, estimasi stok
ikan secara langsung, dan memproses data secara real time, tepat, dan akurat.
Hal-hal yang mendasari
kita mempelajari akustik kelautan adalah laut yang begitu luas dan dalam
(dinamis), manusia sudah pernah ke planet terjauh tetapi belum pernah ke laut
terdalam, sehingga dibutuhkannya alat dan metode untuk melakukan pendeskripsian
kolom dan dasar laut, dan saat ini metode yang paling baik adalah dengan
menggunakan akustik.
3.2 Sejarah Perkembangan
Akustik
Sejarah perkembangan
akustik kelautan dimulai sekitar tahun 1490 berasal dari catatan harian
Leonardo da vinci yang menuliskan : “Dengan menempatkan ujung pipa yang panjang
didalam laut dan ujung lainnya di telinga anda, dapat mendengarkan kapal-kapal
laut dari kejauhan”. Ini mengindikasikan bahwa suara dapat berpropagasi di
dalam air. Ini yang disebutkan dengan Sonar pasif ( passive Sonar) karena
kita hanya mendengar suara yang ada. Pada abad ke 19, Jacques and Pierre Currie
menemukan piezoelectricity, sejenis kristal yang dapat membangkitkan arus
listrik jika kristal tersebut ditekan, atau jika sebaliknya jika kristal tersebut
dialiri arus listrik mak kristal akan mengalami tekanan yang akan menimbulkan
perubahan tekanan di permukaan kristal yang bersentuhan dengan air. Selanjutnya
signal suara akan berpropagansi didalam air. Ini yang selanjutnya disebut
dengan Sonar Aktif( Active Sonar).
Perkembangan akustik yang
sangat pesat pada saat Perang Dunia pertama terutama digunakan untuk
pendeteksian kapal-kapal selam yang ada dibawah laut. Pendeteksian ini
menggunakan 12 hydrophone (yang setara dengan microphone untuk penggunaan didarat)
yang diletakan memanjang di bawah kapal laut untuk mendengarkan sinyal suara
yang berasal dari kapal selam. Setelah Perang Dunia I, perkembangan akustik
kelautan cenderung stgnan ini dikarenakan pada saat itu belum adanya
perkembangan lebih lanjut dan penggunakan akustik kelautan lebih difokuskan
untuk keperluan militer. Pada saat Perang Dunia di mulai penggunakaan akustik
kembali berkembang dengan pesat. Penggunaan torpedo yang menggunakan.sinyal
akustik untuk mencari kapal musuh adalah penemuan yang hebat pada jaman itu.
Setelah selesainya Perang
Dunia II, akustik tidak hanya digunakan untuk keperluan militer saja, tetapi
akustik banyak digunakan untuk keperluan non-militer diantaranya mempelajari
proses perambatan suara didalam medium air; penelitian sifat-sifat akustik dari
air dan benda-benda bawah air; pengamatan benda-benda dari echo yang mereka
hasilkan; pendeteksian sumber-sumber suara bawah air; komunikasi dan penetapan
posisi dengan alat akustik bawah air.
Pada dekade tahun tujuh
puluhan barulah secara intensif diterapkan dalam pendeteksian dan pendugaan
stok ikan, yakni dengan dikembangkannya analog echo-integrator dan echo
counter. Perkembangan yang menyolok ini tidak hanya di Inggris tetapi juga
di Norwegia, Amerika, Jepang, Jerman dan sebagainya.
Kemudian setelah
diketemukan digital echo integrator dual beam acoustic system, split beam
acoustic system, quasy ideal beam system dan aneka echo processor canggih
lainnya, barulah ketelitian dan ketepatan pendugaan stock ikan dapat ditingkatkan
sehingga akhir-akhir ini peralatan akustik menjadi peralatan standar dalam
pendugaan stock ikan dan manajemen sumberdaya perikanan.
3.3 Keunggulan Metode Akustik
Dibandingkan dengan
metode lain, khususnya dalam eksplorasi sumberdaya hayati laut atau pendugaan
stok ikan Metode akustik memiliki beberapa Keunggulan komparatif, yakni :
a.
Berkecepatan
tinggi (great speed), sehingga sering disebut "quick assessment method";
b.
Estimasi
stok Ikan secara langsung (direct estimation) karena tidak tergantung dari
statistik perikanan atau percobaan tagging dan secara langsung dilakukan
terhadap target dari survai;
c.
Memungkinkan
memperoleh dan memproses data secara "real-time", sehingga sangat
membantu para pengambil keputusan/penentu kebijaksanaan dalam mempercepat
pengambilan keputusan/ kebijaksanaan;
d.
Akurasi
dan ketepatan (accuracy and precision)
e.
Tidak
berbahaya/merusak karena frekuensi suara digunakan tidak akan membahayakan baik
si pemakai alat maupun target/obyek survei dan dilakukan dengan jarak jauh
(remote sensing);
Manfaat Akustik Kelautan:
1.
Secara
garis besar, penggunaan dari Motode akustik ini adalah sebagai berikut :
a.
Pada
survai sumberdaya hayati laut:
- untuk menduga spesies
ikan,
- untuk menduga ukuran
dari ikan,
- untuk menduga
kemelimpahan (stok) ikan, plankton dan sebagainya.
b.
Pada
budidaya perairan
- untuk penentuan jumlah
atau biomass ikan di dalam "Penned fish",
- untuk pengukuran ukuran
dari individu penned fish",
- untuk memantau
kesehatan dan aktivitas ikan dengan "telemetering tags".
c.
Pada
studi tingkah laku ikan dan organisme laut lainnya :
- pergerakan ikan
(migrasi vertikal dan horizontal),
- tingkah laku/orientasi
(tilt angle),
- reaksi penghindaran
dari kapal/alat penangkapan ikan (avoidance reactions),
- respon terhadap
stimuli.
d.
Pada
penangkapan ikan
- penampilan alat
penangkapan ikan,
- selektivitas alat
penangkapan ikan
e.
Lain-lain,
misalnya mempeiajari perambatan suara di air laut, sifat-sifat akustik dari air
laut dan target/obyek di air laut.
3.4 Ruang Lingkup Penggunaan
Akustik dalam Bidang Kelautan
Pada awalnya Acoustic
System dikembangkan oleh Inggris pada masa pra-Perang Dunia II (PD II) dengan
membuat ASDIC (Anti Sub-marine Detection Investigation Committee) yang terbukti
sangat berguna bagi Angkatan Laut Negara-negara Sekutu pada PD II. Setelah PD
II berakhir, penggunaan akustik semakin berkembang luas untuk tujuan damai dan
ilmiah, antara lain digunakan untuk; mempelajari proses perambatan suara pada
medium air, penelitian sifat-sifat akustik dan benda-benda yang terdapat pada
suatu perairan, komunikasi dan penentuan posisi di kolom perairan. Selanjutnya
perkembangan akustik semakin pesat pada awal dekade 70-an karena telah
ditemukan Echo Integrator yang dapat menghasilkan nilai absolut untuk pendugaan
dan estimasi bawah air.
Hydro-acoustic merupakan
salah satu alat yang menggunakan sistem akustik, alat ini merupakan teknologi
pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic
instrument), antara lain; ECHOSOUNDER, FISHFINDER, SONAR dan ADCP (Acoustic
Doppler Current Profiler). Teknologi ini menggunakan suara atau bunyi untuk
melakukan pendeteksian.Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan suara di air
adalah 1.500 m/detik, sedangkan kecepatan suara di udara hanya 340 m/detik,
sehingga teknologi ini sangat efektif untuk deteksi di bawah air. Beberapa
langkah dasar pendeteksian bawah air adalah adanya transmitter yang
menghasilkan listrik dengan frekwensi tertentu. Kemudian disalurkan ke
transducer yang akan mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian suara
tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan (biasanya dengan satuan ping).
Hydro-acoustic memiliki
peran yang sangat besar dalam sektor kelautan dan perikanan, salah satunya
adalah dalam pendugaan sumberdaya ikan (fish stock assessment). Teknologi
hydro-acoustic dengan perangkat echosounder dapat memberikan informasi yang
detail mengenai kelimpahan ikan, kepadatan ikan sebaran ikan, posisi kedalaman
renang, ukuran dan panjang ikan, orientasi dan kecepatan renang ikan serta
variasi migrasi diurnal-noktural ikan.
Selain hydro-acoustic ada
lagi alat yang disebut Global Positioning System (GPS) yang menyediakan
informasi posisi dan waktu secara terus menerus di berbagai tempat di bumi.
Karena GPS dapat diakses oleh sejumlah user yang tidak terbatas, maka GPS
adalah sebuah sistem yang pasif. Oleh karena itu, user hanya dapat menerima
sinyal satelit dengan bantuan GPS receiver.
Penggunaan teknologi GPS
sangat membantu pekerjaan - pekerjaan survey pemetaan, topografi, hydrografi,
geologi, land survey, dan juga bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu navigasi
pencarian ikan. Bahkan ada beberapa tipe GPS yang digunakan untuk hobby.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Akustik adalah ilmu
interdisipliner yang berkaitan dengan studi dari semua gelombang mekanik dalam
gas, cairan, dan padatan termasuk getaran, USG, suara, dan infrasonik.
Akustik kelautan
merupakan satu bidang kelautan yang mendeteksi target di kolom perairan dan
dasar perairan dengan menggunakan suara sebagai mediannya.
Akustik kelautan dapat
dimanfaatkan pada survei hayati laut untuk menduga spesies ikan, ukuran ikan,
menduga kelimpahan ikan, plankton dan sebagainya.
4.2 Saran
- Komunikasi dan kekompakan dalam
sebuah kelompok sangat penting agar penyelesaian tugas lebih efektif.
- Jika mencari referensi menggunakan
internet utamakan untuk mencari referensi tugas, jangan melakukan hal – hal
yang ceremonial seperti game online, facebook dan sebagainya.
- Sebelum menyusun tugas menjadi
makalah , jangan melakukan hal – hal yang ceremonial seperti game online,
facebook dan sebagainya.
- Sebelum menyusun tugas menjadi
makalah yang siap dikumpul, review teks makalah kembali untuk meminimalisir
kesalahan tulisan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2284872-pengertian-dan-definisi-
akustik/#ixzz3DG5sAXE0
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatan_suara
http://suhaidi-laut.blogspot.com/p/ilmu-akustik-kelautan.html
http://hollandacocobear.wordpress.com/category/akustik-kelautan/
http://kuliahkelautan.blogspot.com/2014/09/ilmu-kelautan-aplikasi-akustik-dibidang.html
http://seandy-laut-biru.blogspot.com/2014/09/acoustic-doppler-current-profiler-adcp.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar